HALUAN JAMBI- Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendesak pemerintah untuk mencopot Dirut PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Para pekerja FSPPB mengecam akan melakukan mogok kerja mulai 29 Desember hingga 7 Januari 2022.
Saat ini, FSPPB mengklaim telah melayangkan surat kepada manajemen Pertamina dan Menteri Keternagakerjaan Ida Fauziyah, Senin (20/12) lalu. Selain itu, desakan juga disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun, berbanding terbalik, rencana aksi mogok kerja tersebut tidak mendapat respon baik dari kalangan pekerja SPBU Jambi.
Fikri salah salah tu pegawai SPBU mempertanyakan urgensi dari aksi mogok tersebut.
Ia menyampaikan, jika tuntutan yang dilakukan FSPPB dinilai janggal dan pekerja-pekerja tersebut sudah mendapatkan fasilitas dan layanan bagus dari perusahaan.
"Saya rasa hal tersebut tidak diperlukan, apa urgensinya," katanya.
Senada dengan Fikri, salah seorang pegawai SPBU mengungkapkan, isu tersebut sangat politis.
Menurutnya, para pekerja yang menuntut tersebut hanya akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan.
"Padahal gaji mereka sudah besar, harusnya mereka bersyukur," ucap Rian.